MESIN INDO JARWO TRANSPLANTER LEBIH EKONOMIS

OLEH : Ir. Sudjadi, MM (Penyuluh Pertanian Madya Provinsi Lampung)

Ir. Sudjadi, MM.

BAKORLUH – Mesin Indojarwo transplanter kini tengah hangat menjadi perbincangan para pelaku utama. Pasalnya alat mesin tersebut mampu meningkatkan produktivitas dan pendapatan usaha tani padi sawah dengan BC ratio berturut-turut 13,9 dan 2,6. Kedua angka tersebut diperoleh dari penggunaan alat mesin Indojarwo transplanter dan sistem tanam jajar legowo dibanding sistem tanam tegel. Sehingga memberi tambahan keuntungan masing masing Rp.5,6 juta dan Rp. 1,2 juta /ha dibanding sistem tanam tegel.

Tentunya keberadaan mesin yang masih tergolong baru ini turut mendukung usaha  Pemerintah melalui Kementerian Pertanian yaitu mewujudkan swasembada dan swasembada pangan berkelanjutan. Dengan demikian diharapkan Indonesia mampu memacu produksinya untuk surplus beras sebesar 10 juta ton pada tahun 2016.

 

Tanam dengan Mesin indojarwo tranplanter

Dalam perwujudannya menjadi negara yang surplus beras berbagai kendala pun kerap dihadapi. Diantaranya menurunnya luas areal tanam yang disebabkan adanya mutasi lahan,  ancaman perubahan iklim global, terbatasnya ketersediaan air irigasi, masih tingginya kehilangan hasil karena perlakuan panen yang kurang baik dan serangan OPT, menurunnya ketersediaan tenaga kerja baik mutu maupun jumlahnya  untuk melakukan intesifikasi pertanian (PTT dengan sistem tanam jajar legowo), serta menurunnya minat generasi muda dalam usaha dibidang pertanian.

Indojarwo diharapkan menjadi solusi untuk mengatasi salah satu permasalahan diatas. Kami ingin agar generasi muda berminat dalam bidang usaha pertanian, sekaligus mampu meningkatkan mutu intesifikasi PTT dengan penerapan sistem tanam padi dengan jajar legowo (JARWO). Tanam padi sawah dengan sistem jarwo mampu meningkatkan produksi sebesar  21,53 – 33,69 % dibanding dengan sistem tegel/konvensional ( BPTP Lampung, 2014).

Tanam menggunakan model legowo secara manual

Sementara itu, pada musim tanam kemarau 2014 lalu, telah dilakukan demonstrasi tanam padi dengan menggunakan mesim tanam ” indojarwo transplanter”. Indojarwo sendiri merupakan alat mesin pertanian yang digunakan untuk melakukan tanam padi sawah dengan system tanam jajar legowo. Dengan alat/mesin ini akan dihasilkan suatu pertanaman padi dilahan sawah berjarak tanam 2-1 (sistem jajar legowo).

Beberapa keunggulan alat indojarwo transplanter:

• Kebutuhan waktu tanam 5 - 6 jam /ha 
• Jarak tanam dalam barisan dapat diatur + 13 – 15 cm
• Kedalaman tanam dapat diatur 
• Jumlah tanam dalam 1 rumpun: 2 - 4 batang 
• Dapat menghemat biaya  semai tanam 
• Biaya tanam akan lebih murah Rp.500.000/ha.

Percontohan Demfarm Tahun 2014 :

Nama kelompok tani	:	Sari Setia II
Alamat	:	Desa Rejo Asri, Kec. Seputih Raman
Ketua	:	Suyetno
Difasilitasi oleh	:	BPTP Lampung dan Bakorluh Lampung
Pelaksanaan : Tanam Panen Luas area	: : :	24 Mei 2014 05 juni 2014 4 Ha
Perlakuan	:	1)   2 Ha ditanam dengan teknologi alsin indo jarwo trans planter, 2 - 1 (40 - 20 X 15 cm) dengan 2 - 3 tanaman per rumpun, menggunakan pesemaian dapok, umur bibit 15 hari (merupakan spesifikasi alsin alat tanam) , varitas Impari 18. 2)   1 ha dengan teknologi jarwo manual (jarwo yang ditanam dengan tenaga manusia//tanpa menggunakan alat tanam jarwo, dengan jarak tanam 40 – 20 X 15 cm, dengan 2 – 3 tanaman/rumpun, umur bibit 21 – 23 hari. , varitas Impari 18. 3)   1 ha ditanam menggunakan jarak tanam tegel (non jarwo) ditanam dengan tenaga manusia, dengan jarak tanam  20 X 20 cm, dengan 2 – 3 tanaman/rumpun, umur bibit 21 – 23 hari. , varitas Impari 18.
Dosis pupuk	:	Masing-masing perlakuan menggunakan dosis pupuk: pupuk organic 2 ton/ha (petroganik), pupuk urea 170 kg/ha, NPK phonska  200 kg/ha.
Perbandingan Biaya Tanam/Lama Pengerjaan	:	Biaya tanam dengan mesin Indojarwo Rp. 500.000,- / ha dan dapat diselesaikan selama 4 jam. Biaya tanam sistem tegel Rp. 600.000/ha, dibutuhkan 12-15 orang dan dikerjakan selama 1 hari kerja). Sedangkan dengan jarwo manual dibutuhkan biaya tanam  Rp.900.000,- (dibutuhkan orang 12 – 15 orang dikerjakan selama 1 hari).
Tambahan Benih	:	Tanam dengan teknologi jajar legowo (jarwo) perlu tambahan benih padi sebanyak 5 kg/ha, senilai Rp.75.000,-
Hasil	:	Hasil dihitung berdasarkan ubinan ( 2,5 x 4 m) dengan ulangan 3 kali; yang dikonversikan dalam 1 ha  (dikalikan 1000) dalam bentuk gabah kering panen (GKP).

 

Analisis produktivitas dan ekonomis usaha tani padi sawah dengan teknologi mesin indojarwo, jarwo manual dan tegel (panen Mei 2014) dibawah ini :

Hasil analisis produktivitas dan ekonomis 3 cara tanam padi