Jumat, 16 Desember 2016

TEKNOLOGI BUDIDAYA BAWANG MERAH SPESIFIK LOKASI METRO UTARA



          BAKORLUH - Bawang merah, siapa yang tak kenal umbi satu  ini?. Budidaya bawang merah memang terkenal tidak mudah. Kendala yang biasa ditemui seperti hama penyakit serta kekurangan unsur mikro yang menyebabkan penurunan produksi. 
       Metro Utara merupakan salah satu penghasil bawang merah di Kota Metro. Namun hingga saat ini produksinya belum bisa memenuhi permintaan pasar. Dalam budidayanya pun petani banyak menemui kendala. Berangkat dari semangat tersebut, Kepala BP3K Metro Utara Andress Sahir menemukan teknologi tanam bawang merah yang cukup efektif.
Berikut cara budidaya bawang merah spesifik lokasi Metro Utara :

PERLAKUAN UMBI BIBIT
·         Jemur umbi bibit dibawah sinar matahari selama ± 2 minggu
·         Seleksi Umbi bibit yang padat dan sehat, potong (rompes) ¼ bagian ujung umbi
·         Rendam umbi bibit yang telah dipotong dalam larutan fungisida dengan dosis 1-2 gram/1-2 ml per liter air selama 1 menit
·         Jemur umbi bibit yang telah direndam larutan fungisida hingga kering
·         Umbi bibit siap ditanam

PENGOLAHAN TANAH
·         Lahan dibajak kemudian dibuat guludan kasar dengan lebar 1 sampai 1,2  meter, tinggi 20 – 30 cm dan lebar antar guludan 40 cm.
·         Tambahkan arang sekam 1-2  karung setiap 4 meter persegi guludan, kapur pertanian 1 genggam (±25 gram) permeter persegi dan apabila hendak menggunakan pemupukan model kocor tambahkan pupuk dasar  SP36, 1 genggam (± 25 gr) permeter persegi.
·         Cacah guludan sampai arang sekam tercampur rata dengan tanah sehingga remah
·         Rapihkan dan ratakan permukaan guludan.
·         Padatkan permukaan guludan menggunakan bagian bawah cangkul.
·         Siram guludan sehingga permukaan guludan padat.
·         Lahan siap ditanam keesokan harinya

PENANAMAN
·         Penanaman dilakukan pada hari cerah
·         Tanam umbi bibit hingga permukaan potongan sedikit menonjol di atas tanah.
·         Jarak tanam 15 x 15 cm, 1 umbi per lubang tanam.

PENYULAMAN
·         Penyulaman dilakukan saat tanaman berumur 7 hari
·         Seleksi umbi sulaman dengan cara mengupas semua kulit keringnya sehingga dipastikan umbi sehat dan padat,.
·         Lakukan perlakuan umbi bibit seperti diatas.
·         Sulam umbi bibit  yang busuk, pertumbuhan terhambat atau daun tidak tegak (melengkung/rebah/moler)
·         Gemburkan terlebih dahulu lubang tanam, padatkan menggunakan telapak tangan dan tanam umbi sulaman.

PENGAIRAN
·         Lakukan pengairan terkontrol sehari setelah penanaman, satu kali sehari pada pagi hari.
·         Gembor       :  Setiap hari sampai apuh
·         Selang         :  Setiap hari sampai apuh
·         Drip            :  Setiap hari sampai apuh
·         Sprinkler    :  Setiap hari sampai apuh
·         Kocor/leb    :  3 – 4 hari sekali sesuai keadaan pertanaman, lakukan kocor/leb s/d 5 cm dibawah permukaan guludan dan diamkan hingga air meresap ke tanah sendiri (Jgn dibuang).
Apabila hujan jangan melakukan penyiraman. Cukup lakukan PBSM (Plant Body Surface Management) dengan cara menyemprot pertanaman pada pagi hari menggunakan air kapur pertanian  dengan dosis 1 sendok makan  dan urine sapi 2 – 4  gelas  per tank handsprayer. Apabila tidak hujan, lakukan PBSM 3 hari sekali.
TIPS.
Saring larutan kaptan dan urine sapi menggunakan kain saat dimasukan ke dalam tank handsprayer agar tidak menyumbat saat di kocorkan ke tanaman.

PEMUPUKAN
·         Teknik Kocor

PUPUK
PER TANK HANDSPRAYER
DOSIS PER TANK HANDSPRAYER
DOSIS PER HEKTAR
Pupuk Dasar
SP36
Tebar 1 genggam (± 25 g)/m2
162,5 kg
Pupuk Kocor
Urea
1 genggam
25  g
18,75 kg
ZA
 4 genggam
100 g
75 kg
KCl
1  genggam
25  g
28,75 kg
Kaptan
1 sendok makan
15 g
12 kg
Pupuk mikro
1 gr
1 g
0,75 kg
Larutkan dalam 1 tank hand sprayer.

JUMLAH


275 Kg
Semprot seperti hujan tegak lurus barisan tanaman tiap 5 hari sekali setelah tunas tumbuh merata

TIPS.
Saring larutan pupuk menggunakan kain saat dimasukan ke dalam tank handsprayer agar tidak menyumbat saat di kocorkan ke tanaman.

·         Teknik Tebar

Campur pupuk:

NPK   5 Bagian
Urea  1 Bagian
ZA     2 Bagian

Tebar rata 1 genggam (25 g) per m2  pada umur 5 hari, 17 hari, 29 hari dan 41 hari.

Pupuk
Dosis per ha
NPK
406 kg
Urea
81 kg
ZA
163 kg
Jumlah
650 kg


PENYIANGAN
·         Lakukan penyiangan satu hari sebelum pemupukan
·         Penyiangan dilakukan hingga tuntas dengan menggunakan kaling

PENANGANAN HAMA PENYAKIT
·         Lakukan Plant Body Surface Management (PBSM) setelah hujan/kabut pada pagi hari atau 3 hari sekali apabila tidak hujan/kabut.
·         Pemasangan perangkap hormon kuning sehari setelah penanaman
·         Aplikasi pestisida apabila terdapat populasi inang hama atau tanda serangan penyakit pada pertanaman.
·         Khusus untuk serangan fusarium/moler dan antraknosa/otomatis lakukan eradikasi tanaman yang terkena dan aplikasi fungsisida untuk menghambat penyebaran penyakit.

PANEN
·         Panen dilakukan saat hari cerah dan 80% pertanaman telah rebah.
·         Siapkan gudang/bangunan penjemuran dengan atap transparan sehingga sinar matahari dapat masuk ke dalam gudang/bangunan beserta para para untuk menggantung ikatan bawang merah.
·         Cabut tanaman dan jemur diatas guludan sampai daun layu.
·         Ikat ujung daun ( 1-2 kg per ikat).
·         Gantung di para-para dalam gudang/bangunan penjemuran selama 3 hari.
·         Bersihkan umbi dari tanah, daun dan  akar (Pemitilan).
·         Bawang merah siap dijual dalam bentuk bawang merah konsumsi.
·         Tunda jual dapat dilakukan maksimal 2 minggu setelah panen untuk menghindari susut bobot  yang berlebihaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar