BAKORLUH - Bawang merah, siapa yang tak
kenal umbi satu ini?. Budidaya bawang
merah memang terkenal tidak mudah. Kendala yang biasa ditemui seperti hama
penyakit serta kekurangan unsur mikro yang menyebabkan penurunan produksi.
Metro
Utara merupakan salah satu penghasil bawang merah di Kota Metro. Namun hingga
saat ini produksinya belum bisa memenuhi permintaan pasar. Dalam budidayanya
pun petani banyak menemui kendala. Berangkat dari semangat tersebut, Kepala
BP3K Metro Utara Andress Sahir menemukan teknologi tanam bawang merah yang
cukup efektif.
Berikut cara budidaya bawang merah
spesifik lokasi Metro Utara :
PERLAKUAN
UMBI BIBIT
·
Jemur
umbi bibit dibawah sinar matahari selama ± 2 minggu
·
Seleksi
Umbi bibit yang padat dan sehat, potong (rompes)
¼ bagian ujung umbi
·
Rendam
umbi bibit yang telah dipotong dalam larutan fungisida dengan dosis 1-2 gram/1-2
ml per liter air selama 1 menit
·
Jemur
umbi bibit yang telah direndam larutan fungisida hingga kering
·
Umbi
bibit siap ditanam
PENGOLAHAN
TANAH
·
Lahan
dibajak kemudian dibuat guludan kasar dengan lebar 1 sampai 1,2 meter, tinggi 20 – 30 cm dan lebar antar
guludan 40 cm.
·
Tambahkan
arang sekam 1-2 karung setiap 4 meter
persegi guludan, kapur pertanian 1 genggam (±25 gram) permeter persegi
dan apabila hendak menggunakan pemupukan model kocor tambahkan pupuk dasar SP36, 1 genggam (± 25 gr) permeter persegi.
·
Cacah
guludan sampai arang sekam tercampur rata dengan tanah sehingga remah
·
Rapihkan
dan ratakan permukaan guludan.
·
Padatkan
permukaan guludan menggunakan bagian bawah cangkul.
·
Siram
guludan sehingga permukaan guludan padat.
·
Lahan
siap ditanam keesokan harinya
PENANAMAN
·
Penanaman
dilakukan pada hari cerah
·
Tanam
umbi bibit hingga permukaan potongan sedikit menonjol di atas tanah.
·
Jarak
tanam 15 x 15 cm, 1 umbi per lubang tanam.
PENYULAMAN
·
Penyulaman
dilakukan saat tanaman berumur 7 hari
·
Seleksi
umbi sulaman dengan cara mengupas semua kulit keringnya sehingga dipastikan
umbi sehat dan padat,.
·
Lakukan
perlakuan umbi bibit seperti diatas.
·
Sulam
umbi bibit yang busuk, pertumbuhan
terhambat atau daun tidak tegak (melengkung/rebah/moler)
·
Gemburkan
terlebih dahulu lubang tanam, padatkan menggunakan telapak tangan dan tanam
umbi sulaman.
PENGAIRAN
·
Lakukan
pengairan terkontrol sehari setelah penanaman, satu kali sehari pada pagi hari.
·
Gembor :
Setiap hari sampai apuh
·
Selang :
Setiap hari sampai apuh
·
Drip :
Setiap hari sampai apuh
·
Sprinkler :
Setiap hari sampai apuh
·
Kocor/leb : 3 –
4 hari sekali sesuai keadaan pertanaman, lakukan kocor/leb s/d 5 cm dibawah
permukaan guludan dan diamkan hingga air meresap ke tanah sendiri (Jgn
dibuang).
Apabila hujan jangan melakukan
penyiraman. Cukup lakukan PBSM (Plant Body Surface Management) dengan cara
menyemprot pertanaman pada pagi hari menggunakan air kapur pertanian dengan dosis 1 sendok makan dan urine sapi 2 – 4 gelas
per tank handsprayer. Apabila tidak hujan, lakukan PBSM 3 hari sekali.
TIPS.
Saring larutan kaptan dan urine sapi
menggunakan kain saat dimasukan ke dalam tank handsprayer agar tidak menyumbat
saat di kocorkan ke tanaman.
PEMUPUKAN
·
Teknik Kocor
PUPUK
|
PER
TANK HANDSPRAYER
|
DOSIS
PER TANK HANDSPRAYER
|
DOSIS
PER HEKTAR
|
Pupuk
Dasar
|
|||
SP36
|
Tebar 1 genggam (± 25 g)/m2
|
162,5 kg
|
|
Pupuk
Kocor
|
|||
Urea
|
1 genggam
|
25
g
|
18,75 kg
|
ZA
|
4 genggam
|
100 g
|
75 kg
|
KCl
|
1
genggam
|
25
g
|
28,75 kg
|
Kaptan
|
1 sendok makan
|
15 g
|
12 kg
|
Pupuk mikro
|
1 gr
|
1 g
|
0,75 kg
|
Larutkan
dalam 1 tank hand sprayer.
|
|
||
JUMLAH
|
|
|
275
Kg
|
Semprot seperti hujan tegak lurus
barisan tanaman tiap 5 hari sekali setelah tunas tumbuh merata
TIPS.
Saring larutan pupuk menggunakan kain saat
dimasukan ke dalam tank handsprayer
agar tidak menyumbat saat di kocorkan ke tanaman.
·
Teknik Tebar
Campur pupuk:
NPK 5
Bagian
Urea 1
Bagian
ZA 2
Bagian
Tebar rata 1 genggam (25 g) per m2
pada umur 5 hari, 17 hari, 29 hari dan
41 hari.
Pupuk
|
Dosis per ha
|
NPK
|
406 kg
|
Urea
|
81 kg
|
ZA
|
163 kg
|
Jumlah
|
650 kg
|
PENYIANGAN
·
Lakukan
penyiangan satu hari sebelum pemupukan
·
Penyiangan
dilakukan hingga tuntas dengan menggunakan kaling
PENANGANAN
HAMA PENYAKIT
·
Lakukan
Plant Body Surface Management (PBSM) setelah hujan/kabut pada pagi hari atau 3
hari sekali apabila tidak hujan/kabut.
·
Pemasangan
perangkap hormon kuning sehari setelah penanaman
·
Aplikasi
pestisida apabila terdapat populasi inang hama atau tanda serangan penyakit
pada pertanaman.
·
Khusus
untuk serangan fusarium/moler dan antraknosa/otomatis lakukan eradikasi tanaman
yang terkena dan aplikasi fungsisida untuk menghambat penyebaran penyakit.
PANEN
·
Panen
dilakukan saat hari cerah dan 80% pertanaman telah rebah.
·
Siapkan
gudang/bangunan penjemuran dengan atap transparan sehingga sinar matahari dapat
masuk ke dalam gudang/bangunan beserta para para untuk menggantung ikatan
bawang merah.
·
Cabut
tanaman dan jemur diatas guludan sampai daun layu.
·
Ikat
ujung daun ( 1-2 kg per ikat).
·
Gantung
di para-para dalam gudang/bangunan penjemuran selama 3 hari.
·
Bersihkan
umbi dari tanah, daun dan akar
(Pemitilan).
·
Bawang
merah siap dijual dalam bentuk bawang merah konsumsi.
·
Tunda
jual dapat dilakukan maksimal 2 minggu setelah panen untuk menghindari susut
bobot yang berlebihaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar